Powered By Blogger

Sabtu, 30 Juni 2012

Menembus Tapal Batas Ukraina

- Berakhir sudah perhelatan semua laga Piala Eropa 2012 di Polandia. Dengan berakhirnya semifinal Jerman versus Italia di Warsawa, Kamis (28/6), tinggal satu laga tersisa. Laga final antara juara bertahan Spanyol dan Italia di Kiev, Ukraina, Minggu (1/7).

Sejak kemarin terjadi mobilitas pergerakan massal hingga puluhan ribu orang dalam rentang tiga hari, dari Polandia menuju Ukraina. Mereka adalah suporter, ofisial turnamen dan pegawai UEFA, media, juga penonton netral yang telah mendapatkan tiket final.

Sejak awal pekan ini sudah sulit mencari tiket kereta atau pesawat dari Warsawa ke Kiev yang berjarak 820 kilometer. Dengan pesawat rute itu hanya memakan waktu 1,5 jam. Naik kereta butuh 16,5 jam.

Jaringan rel kereta yang menghubungkan kedua negara itu berbeda jauh dengan yang ada di Eropa Tengah, apalagi Eropa Barat. Di Polandia dan Ukraina, perjalanan kereta lintas negara butuh waktu lama. Dari Warsawa ke Lviv (kota Ukraina terdekat dengan perbatasan Polandia) yang jaraknya 385 kilometer saja perlu 12,5 jam.

Dengan kondisi tersebut, perjalanan darat dengan mobil jadi salah satu alternatif menarik meski hal itu sebenarnya tidak direkomendasi. ”Kondisi jalan di Ukraina secara umum kurang bagus. Namun, pembangunan membuat kondisi jalan membaik”, tulis Anna Shevchenko dalam buku Culture Smart! Ukraine (cetakan keempat, 2010).

”Pengendara mobil di Ukraina juga sering ceroboh, suka menyodok,” lanjut Shevchenko. Namun, berhubung harus menghadiri laga Jerman-Denmark di Lviv, medio Juni lalu, wartawan Kompas MH Samsul Hadi bersama rekan dari tabloid Bola menyewa mobil dari Warsawa.

”Kita perlu waktu sekitar enam jam jika tanpa berhenti,” ujar Tigor, si sopir. Tak ada kendala berarti sepanjang perjalanan dari Warsawa ke gerbang perbatasan di Hrebenne. Kondisi jalan secara umum mulus. Mobil bisa dipacu hingga kecepatan 150 kilometer per jam.

Pemandangan sepanjang perjalanan juga mengasyikkan. Sesekali jalan menyibak hutan, membuat mata terasa teduh. Tiga jam berlalu dan tibalah di Lublin yang terkenal dengan salah satu kamp konsentrasi Nazi pada Perang Dunia II. Kamp itu masih terpelihara dan kini jadi tempat wisata.

Begitulah. Salah satu keuntungan perjalanan dengan mobil adalah bisa mampir di tempat bersejarah atau kawasan wisata. Sebelum matahari condong, perjalanan mencapai tapal batas Polandia-Ukraina di Hrebenne.

Di gerbang perbatasan yang mirip gerbang tol beberapa jalur itu, atribut Piala Eropa 2012 terlihat di mana-mana. Tidak banyak antrean, tetapi pemeriksaan dokumen perjalanan dan tanda identitas cukup memakan waktu. Pemeriksaan itu dua kali, pertama oleh petugas imigrasi Polandia, kedua oleh petugas imigrasi Ukraina. Butuh sekitar setengah jam sejak menunggu giliran masuk hingga keluar dari tapal batas itu. Seisi kendaraan pun digeledah petugas yang membawa anjing pelacak. ”Lebih lama karena sering terjadi upaya penyelundupan,” kata Tigor.

Berbeda dari Polandia, jalan di Ukraina kurang mulus dan yang melintasi banyak mobil tua dan butut. Tanda petunjuk jalan pun tidak selalu jelas terlihat.

Namun, setiba di Lviv, kesan pertama adalah eksotis meski ruwet. Lalu lintas cukup semrawut, tetapi gedung-gedungnya kuno, terawat, dan bersejarah. Tak heran Lviv masuk dalam situs Warisan Dunia UNESCO.

Dalam tiga hari sejak kemarin, belasan hingga puluhan ribu suporter Italia juga akan bergerak ke Kiev dari Warsawa, menyusul suporter Spanyol yang lebih dulu tiba. Sebagian suporter Italia itu bermobil melintasi perbatasan. Ketika final berakhir, rasa lelah itu akan berganti. Entah kecewa atau gembira.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar