Setelah menjuarai turnamen tenis yang berhadiah total 15.000 dollar AS itu, mereka mengaku akan melanjutkan duetnya pada final Piala Davis 14-16 September mendatang menghadapi Filipina.
"Turnamen ini merupakan persiapan juga untuk Piala Davis," kata Christo setelah pertandingan yang digelar di Pusat Tenis Kemayoran, Jakarta.
Christo/Elbert, yang baru berlatih bersama sekitar sepekan sebelum turnamen tersebut, mengaku tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi.
"Adaptasi kami cepat, tidak perlu waktu lama. Paling hanya satu pertandingan," kata petenis berketurunan darah Indonesia, Belanda, dan Kamboja itu.
Pada turnamen Yaporti Indonesia F1 Futures 2012, mereka menumbangkan pasangan asal Korea, Kim Cheong Eui/Oh Dae Soung, melalui super tiebreak 4-6, 7-5, 10-3.
Sementara di SEA Games XXVI tahun lalu, Christo/Elbert sukses meraih emas setelah mengalahkan ganda putra Filipina, Cecil Mamiit/Treat Conrad Huey, 2-6, 6-2, 10-7 di Lapangan Tenis Jakabaring, Palembang.
Pada semifinal Piala Davis April lalu, Christo dan rekan setimnya menyingkirkan Thailand lewat pertarungan yang ketat 3-2. Namun, saat itu Christo berpasangan dengan David Agung Susanto, karena Elbert sedang berada di Belanda.
"Kesempatan kami besar, kami percaya diri karena sebelumnya menang melawan Thailand. Sedangkan materi Thailand lebih bagus dari Filipina, jadi lebih percaya diri," kata Christo optimistis.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Petenis ganda putra, Christopher Rungkat (kanan), dan Elbert Sie,
mengembalikan pukulan ganda putra Filipina, Huey/Cecil Mamiit dalam
final nomor ganda putra SEA Games XXVI/2011 di Kompleks Olahraga
Jakabaring, Palembang, Senin (21/11/11). Rungkat/Sie menang 2-6, 6-2,
10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar